Ilustrasi bendera Amerika dan Rusia Gambar dari US Embassy Russia |
Amerika Serikat (AS) dan Rusia adalah dua negara adidaya yang memiliki kekuatan militer terbesar di dunia. Kedua negara ini sering bersaing dan bertentangan dalam berbagai isu global, seperti krisis Ukraina, perang Suriah, program nuklir Iran, dan lain-lain. Dalam hal alutsista atau alat utama sistem persenjataan, AS dan Rusia juga memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan alutsista milik Amerika dengan Rusia:
Anggaran militer
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas alutsista adalah anggaran militer. Menurut laporan Military Balance 2021 yang dirilis oleh International Institute for Strategic Studies (IISS), AS memiliki anggaran militer terbesar di dunia, yaitu sekitar 738 miliar dollar AS pada tahun 2020. Anggaran ini jauh lebih besar dari anggaran militer Rusia, yang hanya sekitar 60,6 miliar dollar AS pada tahun yang sama¹. Dengan anggaran yang besar, AS dapat mengembangkan dan membeli alutsista canggih dan modern, seperti pesawat siluman F-35, kapal induk USS Gerald R. Ford, rudal hipersonik AGM-183A, dan lain-lain.
Personel militer
Selain anggaran, personel militer juga merupakan aset penting dalam pertahanan dan keamanan suatu negara. Menurut IISS, Rusia memiliki personel militer lebih banyak daripada AS. Rusia memiliki sekitar 2,9 juta personel militer, dengan rincian 900.000 personel aktif dan 2 juta personel cadangan. Sementara itu, AS memiliki sekitar 2,2 juta personel militer, dengan rincian 1,4 juta personel aktif dan 844.950 personel cadangan¹. Dengan personel yang banyak, Rusia dapat menempatkan pasukannya di berbagai wilayah strategis, seperti perbatasan Ukraina, Laut Hitam, Laut Baltik, Suriah, dan lain-lain.
Kekuatan udara
Dalam hal kekuatan udara, AS unggul dari Rusia dalam jumlah pesawat tempur dan bomber. Menurut IISS, AS memiliki sekitar 3.318 pesawat tempur dan 157 bomber. Sementara itu, Rusia memiliki sekitar 1.021 pesawat tempur dan 137 bomber¹. Pesawat-pesawat AS juga lebih canggih dan modern daripada pesawat-pesawat Rusia. Misalnya, AS memiliki pesawat siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II yang sulit dideteksi oleh radar musuh.
Sementara itu, Rusia memiliki pesawat-pesawat generasi keempat, seperti Su-27 Flanker, Su-30SM, Su-35S, dan MiG-29 Fulcrum. Rusia juga sedang mengembangkan pesawat siluman Su-57 Felon, tetapi masih dalam tahap uji coba dan produksi terbatas. Selain itu, AS juga memiliki keunggulan dalam jumlah helikopter tempur dan pesawat angkut. AS memiliki sekitar 957 helikopter tempur dan 5.760 pesawat angkut. Sementara itu, Rusia memiliki sekitar 531 helikopter tempur dan 1.124 pesawat angkut. Dengan helikopter dan pesawat angkut yang banyak, AS dapat melakukan operasi udara dengan lebih fleksibel dan efisien.
Kekuatan laut
Dalam hal kekuatan laut, AS juga unggul dari Rusia dalam jumlah dan kualitas kapal perang. Menurut IISS, AS memiliki sekitar 20 kapal induk, 68 kapal selam, 92 kapal perusak, dan 19 kapal amfibi. Sementara itu, Rusia memiliki sekitar 1 kapal induk, 62 kapal selam, 15 kapal perusak, dan 19 kapal amfibi. Kapal-kapal AS juga lebih canggih dan modern daripada kapal-kapal Rusia. Misalnya, AS memiliki kapal induk USS Gerald R. Ford yang mampu membawa lebih dari 75 pesawat tempur dan helikopter. Sementara itu, Rusia hanya memiliki kapal induk Admiral Kuznetsov yang sering mengalami masalah teknis dan kebakaran. Selain itu, AS juga memiliki keunggulan dalam jumlah dan kualitas pesawat anti-kapal dan rudal jelajah. AS memiliki sekitar 2.000 pesawat anti-kapal dan 6.000 rudal jelajah. Sementara itu, Rusia memiliki sekitar 1.000 pesawat anti-kapal dan 4.000 rudal jelajah. Dengan pesawat dan rudal yang banyak, AS dapat menyerang target laut musuh dengan lebih akurat dan efektif.
Kekuatan darat
Dalam hal kekuatan darat, Rusia unggul dari AS dalam jumlah tank dan kendaraan lapis baja. Menurut IISS, Rusia memiliki sekitar 12.950 tank dan 27.000 kendaraan lapis baja. Sementara itu, AS memiliki sekitar 6.289 tank dan 39.223 kendaraan lapis baja. Tank-tank Rusia juga cukup canggih dan tangguh, seperti T-90A, T-80U, dan T-14 Armata. Sementara itu, tank-tank AS juga cukup canggih dan modern, seperti M1A2 Abrams, M1A1 Abrams, dan M60A3. Selain itu, AS juga unggul dari Rusia dalam jumlah artileri dan sistem pertahanan udara. AS memiliki sekitar 3.269 artileri dan 1.366 sistem pertahanan udara. Sementara itu, Rusia memiliki sekitar 2.622 artileri dan 1.200 sistem pertahanan udara. Dengan artileri dan sistem pertahanan udara yang banyak, AS dapat mendukung operasi darat dengan lebih baik dan melindungi wilayahnya dari serangan udara musuh.
Kekuatan nuklir
Dalam hal kekuatan nuklir, AS dan Rusia hampir seimbang dalam jumlah senjata nuklir yang dimiliki. Menurut laporan Federation of American Scientists (FAS), AS memiliki sekitar 3.750 senjata nuklir yang dioperasikan dan 4.000 senjata nuklir yang disimpan. Sementara itu, Rusia memiliki sekitar 4.315 senjata nuklir yang dioperasikan dan 4.000 senjata nuklir yang disimpan. Senjata-senjata nuklir ini dapat diluncurkan dari berbagai platform, seperti pesawat bomber, kapal selam, rudal balistik antarbenua (ICBM), dan rudal jelajah. Baik AS maupun Rusia juga sedang mengembangkan senjata nuklir baru yang lebih canggih dan andal, seperti B-21 Raider, Columbia-class submarine, RS-28 Sarmat, Borei-class submarine, dan lain-lain.
Kesimpulan
Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa AS dan Rusia memiliki kekuatan militer yang berbeda-beda dalam berbagai aspek. AS unggul dari Rusia dalam anggaran militer, kekuatan udara, kekuatan laut, artileri, dan sistem pertahanan udara. Sementara itu, Rusia unggul dari AS dalam personel militer, tank, kendaraan lapis baja, dan senjata nuklir yang dioperasikan. Kedua negara ini juga terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas alutsista mereka untuk menghadapi tantangan global. Namun demikian, perbedaan alutsista milik Amerika dengan Rusia tidak menjamin kemenangan atau kekalahan dalam suatu konflik militer. Faktor-faktor lain, seperti strategi, diplomasi, aliansi, geografi, politik, ekonomi, dan moral juga berpengaruh dalam menentukan hasil akhir dari suatu perang.